Darah Sehat, Wanita Hebat

Darah Sehat, Wanita hebat

KKNT Stunting dan Pemberdayaan UMKM Kel. Labukkang Gelombang 112 Universitas Hasanuddin.

1. Pendahuluan

Di Indonesia, anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan yang cukup besar dan memprihatinkan, menurut World Health Organization (WHO), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara-negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena keadaan stress, haid, atau terlambat makan. oleh karena itu, dalam kegiatan penyuluhan ini kami akan menjelaskan beberapa informasi penting terkait dengan pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanganan stunting

APA ITU ANEMIA?

Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari normal. Kadar Hb normal pada remaja putri adalah >12 g/dl. Remaja putri dikatakan anemia jika kadar Hb <12 gr/dl. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pada umumnya, anemia lebih sering terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria. Kekurangan besi pada remaja mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing, dan menurunnya konsentrasi belajar.

2. Ciri-ciri Anemia

Kelelahan

Merasa lelah atau lemah sepanjang waktu.

Pucat

Kulit tampak pucat, terutama pada wajah, kelopak mata bagian dalam, dan kuku.

Sesak Napas

Kesulitan bernapas saat beraktivitas fisik.

Pusing

Merasa pusing atau bahkan pingsan.

Detak Jantung Tidak Teratur

Jantung berdebar-debar atau berdetak lebih cepat dari biasanya.

Sakit Kepala

Sering mengalami sakit kepala.

3. Dampak Anemia

  • Remaja putri sering mengalami kekurangan zat besi karena menstruasi setiap bulan yang menyebabkan kehilangan darah yang signifkan.
  • Pola makan yang kurang mengandung zat besi, seperti kurang mengonsumsi daging merah (sapi, kambing, ayam), sayuran hijau (bayam dan brokoli), atau makanan yang diperkaya zat besi lainnya.
  • Tingkat pengetahuan remaja putri dapat mempengaruhi kejadian anemia pada remaja putri. Kurangnya pengetahuan tentang anemia, tanda-tanda, dampak dan pencegahannya mengakibatkan remaja putri mengkonsumsi makanan yang kandungan zat besinya sedikit sehingga asupan zat besi yang dibutuhkan remaja putri tidak terpenuhi.
  • Remaja putri dengan pola makan yang tidak teratur, memiliki pantangan makanan, sering jajan karena ikut ikutan teman, sering tidak sarapan, kebiasaan makan makanan cepat saji, dan junk food bisa menyebabkan terjadinya anemia.\

4. Dampak Anemia Terhadap Remaja Putri

  • Anemia menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, yang mengakibatkan remaja putri merasa lelah dan lemah secara fisik. Ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. selain itu juga anemia dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit atau infeksi
  • Anemia dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh, termasuk perkembangan otak. Ini sangat penting selama masa remaja, di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh sedang berlangsung.
  • Prevalensi anemia yang tinggi di kalangan remaja apabila tidak tertangani dengan baik, maka berlanjut hingga dewasa dan akan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu dan bayi lahir premature dan bayi dengan berat lahir rendah. Anemia yang berkepanjangan akan berdampak serius pada remaja putri pasalnya remaja putri adalah calon seorang ibu yang akan melahirkan bayi, dan akan beresiko mengalami BBLR, Stunting, melahirkan bayi premature dan perdarahan saat melahirkan.

5. Manfaat Konsumsi Table Tambah Darah

  • Anemia menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, yang mengakibatkan remaja putri merasa lelah dan lemah secara fisik. Ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. selain itu juga anemia dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit atau infeksi
  • Anemia dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh, termasuk perkembangan otak. Ini sangat penting selama masa remaja, di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh sedang berlangsung.
  • Prevalensi anemia yang tinggi di kalangan remaja apabila tidak tertangani dengan baik, maka berlanjut hingga dewasa dan akan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu dan bayi lahir premature dan bayi dengan berat lahir rendah. Anemia yang berkepanjangan akan berdampak serius pada remaja putri pasalnya remaja putri adalah calon seorang ibu yang akan melahirkan bayi, dan akan beresiko mengalami BBLR, Stunting, melahirkan bayi premature dan perdarahan saat melahirkan.

6. Program Pemerintah

  • Permenkes Nomor 88 Tahun 2014: Peraturan Menteri Kesehatan tentang Suplementasi Tablet Besi/Folat pada Wanita Usia Subur termasuk remaja putri Peraturan ini mewajibkan pemberian tablet tambah darah kepada wanita usia subur untuk mencegah anemia dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
  • Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG): RAN-PG menekankan pentingnya intervensi gizi, termasuk suplementasi zat besi, untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia dan mencegah anemia.